Puisi Cinta – Hai, teman-teman jaman now, apa kabar semua? Semoga tetap sehat dan dalam lindungan Allah yah. Ada sebuah kata kata yang berbunyi “Manusia Tidak Bisa Hidup Dengan Cinta” kurang lebih seperti itulah teman-teman.
Seperti yang kita ketahui, jaman sekarang ini merupakan jaman dimana cinta merupakan sebuah prioritas sebagian besar kaum remaja. Dan salah satu cara untuk mengungkapkan perasaan yaitu dengan untaian kata-kata.
Oleh karena itu, banyak pemuda berlomba-lomba merangkai kata-kata untuk diberikan kepada kekasih tercinta. Dan itulah salah satu alasan mengapa saya membuat artikel ini, sebagai seorang pemuda saya tidak mau kalahlah dengan mereka-mereka.
Seperti yang kalian semua ketahui, pada artikel kali ini saya akan sedikit membahas mengenai puisi cinta, tentunya puisi cinta yang ini lebih keren dari puisi-puisi cinta yang laen. Karena apa? Puisi cinta ini dibuat ketika hati ini sedang merasakan manisnya cinta dan pahitnya luka. hehe
Kok malah curhat yah, pokoknya keren dah, sayang benget deh kalo gak baca sampai bawah. Tapi ingat puisi ini jangan kalian gunakan untuk hal yang aneh-aneh yang. Kalo cuma untuk bikin tugas sekolah atau bikin status sih boleh-boleh aja, pokoknya jangan buat yang aneh-aneh yah. 😉
Langsung saja teman-teman berikut ini beberapa contoh puisi cinta keren yang akan membuat kalian baper dan klepek-klepek.
Artikel Terkait : Kata-kata Kecewa
Selamat Membaca!!
Contents
Contoh Puisi Cinta
Bagian 1
Kasih, kita adalah satu
Menatap indah langit kelabu
Seakan terbayang wajah indah di mataku
Sedikit rasa rindu itu kini jadi candu
Duhai kasih,
Apakah ada rindu di hatimu?
Kasih, belum cukupkah ini bagimu
Apa kau tak merasakan detak jantungku
Irama setiap hembusan napasku
Bahkan derasnya setiap aliran darahku?
Semuanya menyebut namamu; di hatiku
Duhai terkasih
Lantunanmu begitu indah
Merasuk ke dalam jiwa
Membuat diri terpaku merana
Merasakan kebahagiaan tanpa tara
Terpikir sejenak olehku
Ketika kau tak ada lagi untukku
Akan jadi seperti apa hidupku?
Oh kasihku
Begitu pun dengan aku,
Saat tak ada dirimu di sampingku,
Dunia tak lagi semanis madu
Sungguh, betapa beruntungnya diriku
bisa menggenggam hatimu
Kasihku, percayalah kita ini satu
Sebab aku dan kamu adalah cinta yang utuh
yang tak terpisahkan oleh jarak dan waktu
Bagian 2
Dimanakah Dirimu
sesak berbilang
kau menghilang
aku melapang
namun hati masih,
saja mengenang
aku pasrah
mencoba lupa
pada relung jiwa,
tersimpan luka
belum sembuh juga
ah, sungguh nyeri rasanya
hati mendesak
meminta lapak untuk sesaat rebah
resah berlanjut pasrah
namun perihal melupa ia tetap ogah
lalu harus bagaimana
luka dalam dada masih tetap ada
mencoba menghilangkannya
tak semudah berkata; kau pasti bisa
semua butuh waktu lama
Bagian 3
Khianatmu
Tentang hati yang tergores.
Berkelukur kini hati,
terhembas oleh khianat.
Dan kini wajah terlukis air mata.
Perihal hati yang kembali disakiti,
kini dalam dada kurasa perih.
Percuma dulu kau mengikat janji,
jika nyatanya tak lagi peduli.
Janji yang kau ikat pada merpati.
Kini, kau dusta pada jiwamu yang khianat.
Sungguh; kalbuku kini terkoyak,
teriris oleh ribuan belati dari pandangmu.
Lelah sudah hati ini;
sudah waktunya aku membenahi hati.
Agar tak melulu disakiti.
Terlukai berkali-kali telah membuatku ingin berhenti mencintai.
Bagian 4
– Celoteh Luka –
Semua kisah tentang kita sudah jauh berbeda
ketika kita sepakat untuk tak lagi bersama
ketika kita sepakat untuk saling melepaskan genggaman
sebab kita tak lagi sejalan.
Kau memilih melangkah terlebih dulu
untuk meninggalkanku
sedangkan aku masih tetap pada posisiku
yang berusaha sekuat hati melepaskanmu
Entah, waktu akan mengijinkan aku
atau malah menolak untuk melepasmu
dari memoriku.
Apa aku bisa?
terkadang pikiran itu sedikit meracuni otakku
Seandainya semua bisa berbalik
apa kau bisa sekuat aku?
dan bagaimana jika aku yang berhenti mencintaimu terlebih dulu
apa kau akan merasakan kehilangan aku
seperti aku kehilangan kamu
yang tak lagi mencintaiku saat itu?
Baca juga: Kata-kata Bijak
Contoh Puisi Cinta Romantis
Bagian 1
Dirimu dan Dustamu
Kau pernah berdiri tepat dihadapanku
Merayuku dengan kata-kata indahmu
Kau bilang, aku wanita yang teristimewa
Sejenak kau berhasil membuatku bahagia
Dunia seperti milik berdua
Aku, kamu dan Cinta kita
Hingga akhirnya; waktu kembali
membangunkanku dari tidur panjangku
Semua kebahagiaan yang telah terjadi
ternyata semu
Dan kau hanyalah fatamorganaku
yang kubiarkan berlalu
Sebab aku sadar, menggapaimu adalah ketidakmampuanku
Bagian 2
Cintaku
Dunia adalah fana
Semesta dicipta bukan untuk dinikmati saja
Jika sang pencipta sudah bicara
Semua akan sirna dalam kedipan mata
Sama seperti ketika
aku mengetahui ternyata
cintamu hanyalah semu belaka
Kau tahu;
bagaimana rasanya hati karena ulahmu?
Setelah beribu harap kulayangkan padamu
Sakitnya hingga merobek bilik jantungku
Tampaknya aku salah memberi hati pada
dirimu yang hanya singgah sementara,
bukan berniat menjadikanku rumah
Dan inilah; kenyataan yang menyesakkan dada
Bagian 3
Ruang Khayal –
Kali ini malam merangkak tanpa bintang
Hanya bersenandung ria bersama sunyi
Angin berbisik lirih perihal hati
yang terkoyak sepi
Terjebak aku diruang khayal
Berhalusinasi pada sosok yang tak kukenal
Lelah aku menerawang;
namun nyatanya ia hanyalah sebuah bayang
Bayang yang selalu menghampiriku
bersama rindu yang terus mengiba
Bahkan, terkadang ia menjelma bahagia
namun bisa pula duka nestapa
Apa selama ini hadirmu memang semu?
Pasrah aku pada sebuah pengharapan
akan kebahagiaan, yang tak berkesudahan
meski telah berkali-kali aku semogakan
Bagian 4
PENANTIAN
Dingin serasa menguliti penantianku
Dulu dalam kelam kau pernah menabur janji
Bila malam akan kau tepati
Selarut sunyi tak jua kau berempati
Kemana kau yang selama ini berparas jelita?
Apakah kau telah tenggelam didasar samudera?
Aku masih terdiam disini menatap wajah senja
dengan penuh tanya;
akankah penantianku ini berujung sia-sia,
atau berakhir bahagia?
Hanya seucap kata yang mungkin bisa meyakinkan
Bahwa kau pantas diberi keyakinan
Kau tak akan biarkan aku larut dalam penantian
Hingga kau katakan : untukku kebahagiaan
Bagian 5
Datang dan Kembali
Pada ruang paling sunyi
Aku merasakan hadirmu disini
Menemaniku, bahkan saat sendiri
Kau bawa sebongkah kenangan terperih
Aku kembali teringat perihal hati
yang telah kau sakiti
Kau tancapkan sebilah belati
tepat didadaku sebelah kiri
Cukuplah, bila kau hanya datang menghampiri;
lalu pergi lagi
Hati ini bukan untuk sembunyi;
lalu pergi lagi
Cinta yang pernah kau beri;
telah hilang ditelan sunyi
atau bahkan, kini sudah mati
dan tak akan kembali
Contoh Puisi Cinta Sejati
Bagian 1
Mengapa Kau Berubah
Kopiku kini menjadi dingin
Sama seperti sikapmu
Kopiku kini menjadi basi
Sama seperti ucap janjimu
Sapamu tak sehangat dulu
Kini terasa hambar ditelingaku
Tatapan itu kini bukan lagi milikku
Sebab telah ada yang merebutnya dariku
Genggaman itu juga bukan lagi milikku
Sebab ia berhasil merayumu
Pelukan itu bukan lagi untukku
Sebab sudah ada yang memberikan kenyamanan melebihiku
Kopi yang terseduh tetap akan meninggalkan ampas
Sama seperti kenangan saat bersamamu yang akan selalu membekas
Bagian 2
Perihal Perasaan
Pada sunyi malam sosokmu terus membayangiku
Kuterka gambar wajahmu yang terlintas dibenakku
Kau, si pemilik senyum tipis dengan rona pipi merah berhasil memikatku
Serta tatapan tajam yang membuat tenang hatiku
Kau si pemikat senyum
Pesonamu telah memicu andrenalinku
Untuk berani berucap bahwa : aku mengagumimu
Namun lidahku terasa kaku
Perasaan takut selalu menghinggapiku
Akankah kau mengacuhkanku? atau
Kau mempunyai rasa yang sama denganku?
Entah kekagumanku ini pertanda cinta
Sebab malam selalu menjelma bayangmu
Mengetuk pintu syaraf sadarku
Agar bernyali ungkapkan satu kata
Bahwa; Aku Mencintaimu.
Bagian 3
MEMOAR KERINDUAN –
langkah merangkak begitu senyap
asaku menguap, terhapus lalu-lalang tangis yang menolak henti barang sejenak
dan di antara rintik rindu yang berkeretap
aku menemukanmu
dalam genggam harap yang telah menjadi retak
dalam detak waktu yang melaju begitu pesat
ku melihat kau, seperti bersiap
menolak ‘tuk kembali, dan
berlalu meninggalkan jejak-jejak rindu,
yang masih menetap pada ruang tengkorak
meski sesekali ia mengawang-awang
dan bergejolak
selimut langit telah diturunkan
mentari mengalah pada gugusan awan yang menghadirkan jingga
pada tepi cakrawala
mengantar resah doa-doa kembali pada ranjang raya
memulangkan segala kenang tetap terlelap di dalam jiwa
tentang segala rasa,
yang masih tertinggal pada tiap jengkal semesta
berputar dalam hingar bingar celoteh sang camar
bersama awan-awan pengiring ia menujumu; meski terlihat samar
menyampaikan bergumpal riuh tanya
akankah ia kembali pada pelukmu, yang pernah menjadi rumah?
Bagian 4
Kembali aku berdialog dengan senja;
sore itu, aku menatap langit
ia menyapaku dengan hangat
yaa dia senja, yang selalu kunantikan
kehadirannya
Aku tertawa kecil,
melihatnya yang begitu menawan
menatapnya lekat
begitu dalam
Kemudian, dibalik jingganya ia bertanya;
mengapa kau begitu mengagumiku?
Untukmu senja; tak ada alasan
untukku menjelaskan,
telah habis kata ‘tuk memaparkan
kekagumanku padamu!
Contoh Puisi Cinta Romantis
Bagi mereka yang sedang dilanda kasmaran, daripada menuliskan quotes bijak untuk sang kekasih, mending kirim sebuah puisi cinta yang paling romantis agar semakin sayang, berikut contohnya
Pada hening malam
Kutatap lekat binar rembulan
Sembari kulangitkan
sebuah harapan
Perihal angan
yang selalu aku semogakan
Namun dengan
mudahnya mereka patahkan
Hatiku sigap melawan
menepis opini mereka yang beranggapan
perihal ketidakmungkinan
“Tenang saja, mereka bukan Tuhan
yang bisa menghentikan
langkah kita menuju Kesuksesan
Teruslah berjalan
hingga angan (mu)
berhasil kau wujudkan
dan berada dalam genggaman
tangan (mu)”
Bagian 2
Senja Perenung Jiwa
Dalam senja ku ukir sebuah kisah
Kisah bukan tentang cinta ataupun dusta
Ini semua tentang hidup yang tak lagi sama
Bagaikan senja yang tak pernah lama
Menampilkan keindahan sekejap saja
Kita hidup di dunia yang penuh fana
Penuh derita, juga sandiwara
Tak pernah kita berpikir hidup ini sekejap saja
Masih saja kita terlena oleh dunia
Banyak dari mereka berharap pada sesama
Yang sebenarnya sama saja tak pernah punya daya
Tak pernah kah kita sadar sejenak saja
Kalau sejatinya Tuhan itu Maha Kuasa
Maha pemberi segalanya
Lantas untuk apa kita menduakan-Nya?
Masihkah kita akan terus berdusta?
Kuharap sadarlah kalau kita hanyalah makhluk yang tak bisa apa-apa
Bagian 3
Panorama Senja
Kala petang tiba;
mataku tertuju pada
panorama indah,
bertabur hamparan jingga
di cakrawala
Senja;
yang selalu aku nantikan kedatangannya
begitu sederhana,
namun terlihat memesona
Senja;
betapa kau terlihat sempurna
– Bukan Aku –
Bahasanya begitu elok ;
Sangat begitu Sopan
Terlampau Sholeh
Begitu idaman
Dan begitupun itu; bukan aku.
Parasnya yang rupawan berhasil memikatmu;
aku kalah kosong satu
Meskipun aku,
yang selalu ada untukmu
Namun itu,
tak bisa membuat hatimu luluh
Bagian 4
– Bisikan Alam –
Pada pagi yang gigil kala itu
Tetesan rintik hujan berbisik syahdu;
tidakkah kau rindu padaku?
Kabut lembut membelaiku,
membasuh peluh diwajahku
Semilir angin mendekap erat tubuhku
Lagi-lagi ia berbisik;
tidakkah kau rindu padaku?
Mataku berkaca; menahan haru
Perlahan bulir itu menetes,
mengendap dipipi serupa embun;
begitu bening
Tak perlu kau berbisik, pasti
aku merindumu; wahai alamku
Suara gemerisik dedaunan
mengingatkanku pada tenangnya rimba
Pun mengingatkanku akan kenangan
dan keindahan yang ia suguhkan
Dan disetiap hembusan angin
yang menerpaku; aku merindumu
Maafkan aku, yang hanya menghampirimu
disaat jenuh merasuki pikiranku.
Bagian 5
Aku pulang
Pada sebuah rumah
Tak ada atap penghalang masuknya cahaya
Beberapa tembok sudah pecah
Pondasi rumahpun patah
Dalam hatinya tetaplah berteguh
Sampai matipun aku tetap merindu
Pada sebuah jalan menuju rumah
Terlintas sekelebat bayangan menyapa
Kucoba menerka,
ku kenali ia; tanpa rupa
Anganku tertuju pada kau yang jauh dimata
Beginilah, ketika rindu sedang meraba
Contoh Puisi Cinta Sedih
Bagian 1
Bayangan Tentangmu
Kita dipertemukan dalam mata
yang saling tatap
Kau berikan senyum terbaikmu untukku,
hingga aku berani menjatuhkan harap
Kita berbincang dengan rasa,
seolah sedang merangkai cerita
Namun semua hanyalah keindahan sementara,
sebelum akhirnya kau memilih pergi untuk selamanya
Semoga kau bahagia dalam pelukannya,
tak perlu kau peduli sedalam apa aku terluka
Tapi setidaknya,
ajari aku untuk ikhlas melepasmu..
Malam yang malang
Pagi datang
menyapa malam dengan
sinarnya
Tiba-tiba;
Pagi beranjak menghilang
dan siang akan menyambutnya
dengan riang
Pagi berpamitan;
berbincang dengan malam,
mengucapkan selamat tinggal
dengan bibir kaku penuh kepalsuan
Pagi telah memilih pergi,
dengan langkah pasti
meninggalkan malam
Mendung datang, dengan
diiringi rintik hujan, yang
perlahan menggenang
dipelupuk mata malam
Kini, malam hanya
tinggallah kenangan
yang perlahan dilupakan
dan digantikan siang
Sungguh malang, nasib sang malam..
Bagian 2
Malam yang Sunyi
Pada malam ingin kuceritakan,
Tentang resah yang tertahan
Melalui goresan pena kujelaskan
Aksara kususun rapi perlahan
Pada malam ingin kusampaikan,
Tentang sepi yang kian mencumbui
tanpa perasaan
Begitu pun bayangmu, mengusik ingatan
Tanpa peduli lelah memeluk pikiran
Pada malam ingin kutanyakan,
mengapa kau begitu hening, bahkan
sedari tadi tak ada perbincangan,
sedang disampingmu ada rembulan?
Tatapan Rasa
Degup ini makin kencang,
Tak kunjung reda menghilang,
Senyum mungil mataku terpanggil
Rona pipi beku bibir menggigil
Masih terbayang simpul tipis,
Terkenang di ingatan begitu manis
Membawaku melayang hingga ke awan
Sembari bait bait romantis kupuisikan
Wahai engkau,
Bolehkah kau beri aku sebuah nama,
Untuk kusematkan pada ingatan jiwa,
Paras elok secerah purnama,
Sambut tanganku bawamu turut serta,
Akan kurajut mimpi bertemakan kita
Kuluapkan angan pada bisikan aksara
Untuk sebuah ikatan kutembus asa
Hanya bersamamu yang selalu kudamba
Bagian 3
– Menanti Hadirmu –
Kubiarkan jemariku menari
Diatas lembaran kertas putih
Melukis namamu dengan teliti
Merangkai bait bait puisi dari hati
Ku tuliskan tentangmu dalam bait bait puisi
Jemariku lincah menari dalam alunan sunyi
Sembari berimajinasi hadirmu disini
Temani diri sampai terlelap dalam mimpi
Hingga menunggu tiba waktunya pagi
Aku masih disini dengan hati yang sepi
Merindu hadirmu untuk kembali lagi
Sekedar mengisi hatiku yang kosong ini
Rembulan kini berganti mentari
Saatnya bangun dari indahnya mimpi
Suara burung menyemangati diri
Untuk bertemu dirimu lagi dan lagi
Contoh Puisi Cinta Pendek
Bagian 1
Perihal Rasa –
.
Aku tak mampu berkata dihadapanmu
Lewat puisi aku bercerita
Perihal rasaku padamu
Apa kau tak bisa mengeja?
.
.
Hanya lewat kata aku ungkapkan semua
Perihal Cinta yang tersimpan begitu dalam
Apa kau belum mengerti juga?
Atau memang sengaja kau abaikan.
.
.
Aku hanya bisa terdiam
Bibirku membisu
Aku lemah akan tatapan matamu
Aku tak berdaya oleh senyummu
.
.
Ketika rasa ini semakin menggebu
Ingin segera memiliki dirimu
Namun lagi lagi Cinta tak berpihak padaku
.
.
Kau kembali mengabaikan peduliku
Dan aku tersakiti oleh rasaku sendiri
Lagi lagi, aku jatuh karena Cinta
.
.
Ketika sebuah ikatan Cinta yang kuharapkan
Tak seindah yang kubayangkan
Dan semua jauh dari kenyataan
.
– Kau dan Senja –
Aku pikir
tak ada lagi yang lebih indah
dari senjaku
kala itu
Ternyata,
garis lengkung dibibirmu
mampu mengalihkan pandanganku
dari pesona senja
yang terhampar di ufuk barat
Pada senja rinduku kian tercecer
Di antara jingga yang merona
Membaur bersama awan
yang tergiring malam
Manis senyummu
masih memenuhi isi kepalaku
Bahkan, mengusik ingatanku
Hingga terbawa arus udara
Bermuara pada tepian semesta
Terdiam dan menggenang disana
Di senyumanmu… 🙂
Bagian 2
Rasa Rinduku
Demi malam yang tanpa basa-basi
Aku luapkan resah pada bayangmu yang,
berkerumun, tersusun
berjajar persis rasi bintang yang menyilau
Aku bilang “Tetaplah disana. Biar kuhitung kau, diatas langit-langit kamarku”
dan lampu pijar jadi bulannya.
Pada malam yang memelukku dengan gigil,
ingin kuceritakan perihal dirimu,
bersama hembusan udara yang menusukku.
Kataku, “Akan kutumpahkan segala rinduku pada kesunyian,
dan rembulan kubiarkan menjadi saksinya.”
Hingga kau percaya ucapku.
Rindu sungguh menyudutkanku pada sunyi
Langit-langit jadi nampak tak berisi
Malamku kini jadi bangkrut,
karnamu aku cemberut
Aku berhenti menghitung bayang yang perlahan raib,
dan tiada lagi terang bulan bikinan “Rindumu usah mengkerut, aku usai menghitungmu”
Silahkan pulang!
Jangan berkerumun lagi bayang-bayang
“Sebab segala yang hilang akan tetap hilang,
dan takkan kembali datang” Kataku
Biarkan saja rindu menghampiri tuannya,
Sampai saatnya nanti akan terjebak pada ruang,
yang kau sebut kenang.
Baca juga: Kata-kata Bahasa Jawa
Contoh Puisi Cinta Pendek Menyentuh Hati
Bagian 1
Rindu Senja –
Padamu senja
Kuungkapkan sejuta
Rasa yang ada
Perihal rasa
Yang tersimpan dihati
Begitu rapi
Padamu senja
Yang selalu kutunggu
Kehadirannya
Ingin kuungkap
Bahwa diriku rindu
Keelokanmu
Pun disaksikan
Deru ombak samudra
Tentang rinduku
.
Sepi Tanpa Dirimu
Malam ini aku sedang merindu
Kuikuti saja jejak kaki-kaki hujan yang sedang menujumu
Lalu ku mengganti rupa menjadi gigil
Pelan dan perlahan aku pastikan mendekap hangat tubuhmu
Malam ini kian hening
Sedang rindu semakin lancang ingin bertandang, padamu
Bayangmu terus mengusik kesendirianku
Dengan penuh yakin, kumemapah langkah menuju yang kusebut rumah, rengkuhmu
Kepadamu bertuju aku
Meski pada bentangan jarak kilometer
Biarkan aku untuk terus merangkak, menujumu
Sebab inginku, hanya pada dekapmu rindu-rindu merebah sampai tertidur dan bermimpi indah
Untukmu, pintaku terlampau sederhana
Bersama dekapmu untuk selamanya
Dan semua akan terangkai nyata
Hingga tak ada lagi sekat yang memisah kita
Sebaris Pesan –
Sekarang,
Rangkailah mimpimu
Lalu wujudkan
Jangan biarkan berdiam
Pada lorong kegelapan
Di sudut ruang
Bergegaslah keluar
Disana ada jalan lebih terang
Jangan terus menunggu
Segera temui
Sekarang mulailah
Ambil pena dan secarik kertas
Disana mimpimu memanggil
Dan sekarang tulislah apapun yang ingin kau tulis…
Jangan pernah ragu!!
. Menuntaskan Kerinduan –
.
malam ini hujan kembali tiba
menggugurkan sebagian kenangan
yang telah menggantung pada garis cakrawala;
rindu mengalir tanpa jeda
.
tak terhitung kenangan yang juga terguyur bersama rinainya
sementara embusan angin masih saja menyayat kepingan harap
menyisakan bulir bening menganak sungai dari sudut netra
.
rintiknya masih riuh berjatuhan
membawa sisa-sisa kepedihan
hingga malam hampir usai menuntaskan kerinduan;
hujan belum juga mereda
pertanda cerita cinta belum berakhir
.
masih ada hari untuk merampungkan kisah
diiringi doa dan sua kiranya hujan tak lagi menurunkan kenang
agar kututup setiap sub bab kerinduan
dengan kesimpulan senyum kerelaan
Contoh Puisi Romantis
Bagian 1
Aku Wanita
Selalu ingin bersama dekat dengan dia
Dan menghabiskan waktuku tanpa tersisa
Berharap dia terus temani aku
Hingga buat diriku tersadar
Aku wanita yang sedang jatuh cinta
Ingin membawanya selalu kedalam hidupku selamanya
Aku wanita yang sedang jatuh cinta
Kuharap dia merasa yang aku rasa
Kegelisahan datang tak menentu kala rasa itu ada
Kegundahanpun melanda kala dia ada ataupun tiada
Inginku tampak sempurna tanpa ada cela
Dihadapan dirinya.. oh.. yang kupuja …
Aku, Kau, Senja dan Rasa Rindu –
Waktu menunjukan pukul 16.20
Aku masih setia menunggu
Meski suasana tak seperti dulu
Tak ada kamu, pun secangkir kopimu
Yang beradu dengan tehku
Di beranda, akan tiba sang senja
Datang dengan jingga walau sementara
Dan, aku masih bertanya tanya
Sebenarnya yang aku rasakan rindu atau apa?
Aku masih cukup gagap mengartikan semua itu
Sedang rindu ini semakin tumbuh
Dan kau tau, aku masih saja tetap menunggu
Walau waktu telah jauh berlalu
Entah ini akan sia-sia atau berbalas rasa
Terkadang semesta ikut tertawa
Melihatku dengan iba, sebab kau tak jua peka
Sendiri berdiri terdiam, tak pedulikan mereka
Yang pasti aku selalu merindukanmu kala senja tiba
Bagian 2
Peduli itu Luka –
Pada kata yang terucap,
tersimpan rasa begitu dalam
Sesak, sebab tertahan,
tak punya nyali untuk mengungkap
Berusaha peduli pun percuma,
bila selalu diacuhkan
Sudah terbiasa,
bahkan menjadi makanan sehari hari
Tak ingin lagi berharap lebih
Jika hanya rasa iba yang kau beri
Dan ini bukan curahan hati
Namun sekedar coretan dimalam hari
Terima kasih telah menjadi kekasih dalam mimpiku –
Padamu rembulan
Pernah kulangitkan seuntai harapan
Dalam sunyinya malam
Kuperdebatkan perihal rasa
Rasa yang belum tersampaikan
Telah membuatku berangan
Bahkan terlalu jauh
Hingga pada akhirnya aku terjatuh
Ternyata semua hanyalah mimpi
Walau sempat kuamini
Tapi kini kau telah pergi
Meninggalkan aku sendiri, bersama sepi
Kenyataan telah membangunkanku,
Dari tidur panjangku
Mimpi yang terangkai bersamamu
Kini pupus ditelan waktu
Puisi Romantis Buat Pacar Halal
Bagian 1
Menanti Temu –
Jingga terhampar belantara
Mengurai setumpuk rindu
Pun disaksikan semesta raya
Perihal kamu yang jauh dimata
Seuntai doa tak henti kurapalkan
Yang kuharap bisa tersampaikan
Jangan khawatir; disini aku masih setia menanti temu
Semua hanya soal jarak dan waktu
Sesuatu yang indah,
Akan menghampiri pada akhirnya
Aku pun percaya akan hal itu
Untuk kau, tenanglah dengan sibukmu
Tak perlu risau; meski rindu terus mengusik batinmu
Tak perlu lelah; mari kita nikmati bersama
Aku masih menjaga rasa
Dan aku harap kau pun juga
Aku mengerti keadaan kita
Yang tak selalu bisa bersama
Namun bukan berarti mengurangi takaran Cinta
Percayalah, aku akan tabah hingga tiba saatnya bahagia…
K.E. C. E. W. A –
Ingatkah kamu kekasih?
Kau pernah kuberi hati
Pun telah disaksikan semesta
Kita mengikrarkan janji CintaSegala rasa kupercayakan
Namun kau balas dengan pengkhianatan
Hatiku yang dulu kau buat luluh
Kini menjadi rapuhKau permainkan dengan tega
Hingga tercipta kecewa
Usailah sudah semua kisah
Aku dan kamu bukan lagi kitaHatiku telah patah
Bahkan untuk kesekian kalinya
Terima kasih atas segala Cinta
Yang menjelma luka
Bagian 2
(Ter)untuk Kamu –
Aku menemukanmu
Di antara deret diksi yang kau ramu
Aku menyukaimu
Sekali pun kita tak pernah bertemu
Meski hanya dalam ruang maya
Kita saling bertegur sapa
Dari rangkaian kata yang tetiba
Menjelma rasa suka
Ketika bibir tak mampu bicara
Hanya lewat kata
Aku menyampaikan rasa
Apa mungkin ini adalah cinta?
Yang jelas, hatiku telah memilihmu
Puisi-puisimu berhasil memikatku
Dalam doaku selalu mengharap temu
Semoga kelak kita menjadi satu
Aku dan kamu…
Hingga akhir waktu…
. Selamat pagi
Kamu yang jauh dimata dekat dihati
Bayangmu serupa mentari
Hangat menyusup sanubari
.
Entahlah kasihku
Ribuan detik telah menelanmu
Namun senyuman manismu bak candu
Merindukanmu sama saja menyiksaku
.
Ingatanku semakin menjadi-jadi
Aku menunggumu hingga letih hati ini
Namun kau yang ku nanti
Belum juga mengerti
.
Kini, terserah langkahmu saja
Tangan ini tlah sejajar dengan kepala
Dan menutup erat telinga
Yang tak ingin mendengar kebahagiaanmu dengannya
Contoh Puisi Romantis Pendek
Bagian 1
Berpijaklah Pada Keyakinan –
Masih pagi buta kita meniti langkah
Menyusuri semak belukar dan bebatuan terjal
Tidak ada kata lelah
Demi menikmati alam yang indah
Berdiri dihadapan sang fajar
Sembari menengadah, merapalkan doa-doa
Mengucap syukur atas nikmat yang tiada tara
Kepada Tuhan sang maha kuasa
Tentang sebuah perjalanan
Ada satu pelajaran yang aku dapatkan
Perihal berpijak pada sebuah keyakinan
Yang aku peroleh darimu, Kawan
Cobalah!!
Berdirilah di atas Puncak dan pandanglah ke bawah
Kau akan mengerti arti sebuah perjuangan
Tentang proses untuk mencapai kemenangan
Sebab mereka telah melewati fase sabar dan kesusah payahan
.
Tak perlu banyak diksi
Untuk meramu puisi
Cukup dengan secangkir kopi
Di bawah sang Mentari
.
Bisikan embun pagi
Mengurai jemari
Untuk menenangkan sepi
Agar tak mengusik kembali
.
Pagi ini aku tak ingin lagi menuntut soal janji
Biar saja kau coba merasakan pakai hati
Kuharap kemudian kau nikmati
Agar mengerti arti sejati yang suci
Bagian 2
Prahara Berdasi –
.
Dipinggir jalan sama saja
Suara detak jantung mereka
Masih terabai meski penuh luka
Tersisih di lingkungan sendiri tanpa ada sapa
.
Bertanya pada patung tinggi diantara gedung primadona
Puan menjadi malaikat tanpa sayap
Tuan menjadi makelar surat kuasa
.
Sedang aku hanya rakyat jelata
Yang tak berani bermimpi setinggi penguasa
.
Karena yang terlihat hanya angka
dimana tersusun serupa purnama
bulan bercanda pada waktu yang dilumat tanpa sisa
.
Bahkan seiring waktu berdetak
Riuh nada kelaparan tak jua didengar
Walau hanya sejengkal jarak yang ada
.
Mereka butuh kamu sebagai teman
Bukan untuk tersenyum merapikan dasi lalu pergi lagi
Dan menutup mata kala berjajar kata donasi
.
Namun apa nyatanya
Sekedar memandang mereka saja kau enyah
Apalagi mengulurkan tangan
.
Kembali menghitung berapa puji didapat
Bukan ikhlas yang diharap
.
Hati serta nalar diabaikan
Tertahan tawa diujung senja
Menyapa kening pekerja keras hati
Diantara juta kepala anak bangsa
.
Dan kepada para mereka hanya doa
Serta harap supaya mata dapat terbuka
Melihat dunia dengan segala fenomenanya
Contoh Puisi Cinta Romantis Pendek
Bagian 1
Aku bisa apa? –
Asal kau bahagia;
Melihatmu dengannya memang menyesakkan dada
Biar kucoba seakan baik-baik saja
Selain ini yang bisa kulakukan, aku bisa apa?
Perihal luka kemarin, aku sudah lupa
Perihal rasa kecewa, aku sudah bahagia
Mengapa secepat itu? tak perlu kau tanya
Karena aku telah berusaha
.
– Purnama –
Aku ingin Purnama segera tiba
Walau hanya dalam sekejab mata
Pada rasa yang kian membuncah
Akan rindu tak jua nyata
Rengkuhlah ia segera
Saat purnama yang kau damba
Datang melerai kalbu yang bimbang
Jangankan sekejap merangkulnya
Begitu erat dan jangan kau lepaskan
pun tak mengapa
Takkan ku sia-sia
kedatanganmu wahai Purnama
Sebab cahaya sinarmu
mampu membuatku luluh
Dan sejenak melupakan pilu dihatiku
yang enggan berlalu
Punama berdendang
di antara kawanan bintang bintang
Yang berkedip syairkan ribuan cerita
Malam adalah rumahnya
sedangkan hatimu adalah sandarannya
Jika hatiku telah menjadi sandarannya
Lalu mengapa masih ada penghianatan?
Sedangkan langit telah ikut menyaksikan ikatan
Kau tahu mengapa kasih?
Itu bukanlah sebuah penghianatan
Namun merupakan pembelajaran yang di takdirkan
Di atas pundak bumi
Saat langit tengah berdiskusi
Mencari arti sejati
Apakah yang sejati akan benar benar menghampiri?
Ketika hati telah lelah mencari
Sebab dipatahkan tak hanya sekali
Sejati..
Hanya milik ia yang Menjadi bukan Mencari
Ia yang Menjadi diri sendiri
Berbenah dari lelah karena tersakiti
Ia yang Menjadi,
mempersiapkan diri agar tak patah dan jatuh dalam cinta lagi
Ia yang Menjadi,
permadani syurgawi dan membangun cinta yang hakiki
Kini aku mengerti, yang sejati memang bukan untuk dicari
Tapi lebih memantaskan diri agar kekal abadi
Bersama Cinta sejati yang suci
Aku percaya, kelak akan tiba saatnya nanti
Bagian 2
– Senja –
Sebentar lagi senja
Aku tak tahu harus menantinya dimana?
Lelah aku menatap hingga
ujung semesta
Hingga yang ku jumpa
hanya sisa bayang wajahmu
menetap di jiwa
Perihal rasa
yang tak mampu diucap oleh kata
Tentang sepintas raut muka
yang terlepas menghilang di telan senja
Pun tentang rindu
yang semakin candu
Kembali membawa
ingatan luka menganga
Lalu aku harus apa?
Haruskah ku keringkan nestapa
Dengan mencari obat penawar luka
Di peraduan jingga?
Entahlah,
Bahkan lembayung saja
Menari dengan penuh tawa
Tanpa peduli akan luka
Tenanglah,
Sebentar lagi malam menyapa
Menutupi bias bias derita
Yang menyesakkan dada
Kata kata Puisi Cinta
Bagian 1
Bersamamu Aku Belajar”
Aku telah belajar banyak denganmu
Bukan menjadi kita; Tentang aku dan kamu;
Yang menjadi kenangan; Tentang genggaman
Untuk bertahan melupa; Tentang merapal doa
Aku telah belajar banyak denganmu
Hanya sebuah ceritaTentang indah cinta
Tentang bahagia; berubah memori derita
Tentang senyummu; bagai kenangan sembilu
Perlahan-lahan berusaha melupakan
Saling diam saling meninggalkan
Dalam senyap, dalam sunyi yang tak lagi peduli
Aku hanya hadiamu masalalu
Terima kasih telah mengajariku
Begitu banyak hal dengan caramu
Walaupun harus mematahkanku terlebih dahulu
Terima kasih telah pernah mencintaiku
Dengan caramu yang membuatku tahu
Bagaimana dan apa rahasia Tuhanku tentangmu
Perasaanku
Aku ingin mencintaimu
lebih dari apa yang kau rasakan
.
Seperti halnya udara pada setiap napasmu
Meski tak akan kau sentuh
Aku ada; untukmu
.
Rasaku semakin bertambah setiap waktu
Aku harap kau mengerti itu
.
Rasa pahitmu menjadi manis bagiku,
semoga hatiku menjadi peraih hidupmu …
.
Aku selalu menyebut namamu di setiap waktu
Dan kuberharap Tuhan bisa menyatukan kita di waktu nanti
Dukamu adalah dukaku
senyummu juga demikian
adakah lagi yang belum disebutkan duhai kekasih
.
Aku ingin mencintaimu
sesederhana mungkin
.
Kurasa tak perlu kusebutkan lagi kasih
Biarkan itu menjadi urusanku dan Tuhanku
dalam hal mencintaimu
.
Cinta yang bersetia menerima segala kekurangan
Cinta yang takkan lapuk tergerus waktu
.
Biarkan rasaku luruh dalam dekap kasihmu
Asa lebur tertumbuk degup jantungmu
.
Biarkan semesta bersaksi, akan hadirku di sisi
Kan kuukir bahagiamu dengan cintaku yang tak semu
Kan kubalut tubuhmu dengan selimut kasih,
hingga tanah merah jadi saksi kita berpisah
Bagian 2
Tak Akan Sendiri –
.
Tak ada yang sendiri karena memilih
yang dipilihnya tak memilihnya.
Tak ada yang sendiri berkali-kali.
nyatakan cinta ditolak juga.
.
Simpan hatimu, untuk yang mencintaimu.
.
Cinta ‘kan datang dekati kamu
bila kau mau.
Jangan pernah katakan.
Kau kan jalani hidup sendiri.
.
Ada yang sendiri karena tersakiti.
Dan dia pun berjanji takkan kenal cinta lagi.
Simpan hatimu untuk yang mencintaimu.
.
Cinta ‘kan datang dekati kamu bila kau mau.
Jangan pernah katakan kau kan jalani hidup sendiri.
Kau takkan sendiri.
.
Cinta ‘kan datang dekati kamu bila kau mau.
Jangan pernah katakan kau kan jalani hidup sendiri.
Jangan pernah katakan kau kan terus jalani hidup sendiri.
.
Kau takkan sendiri…
Contoh Puisi Jatuh Cinta
Bagian 1
Isi Hati
Rahasia itu bukan lagi rahasia
Saat seluruh ucap dapat tertutup rapat
Namun aksaraku untukmu menyebar tanpa sekat
Malu itu bukan lagi malu
Saat seluruh kurangku kau tahu
Otakku memang tak pandai menghitung jumlah hianatmu;
Cinta membodohiku
Peduliku kini bukan untukmu
Saat kau mulai acuhkan aku
Namun sabar ini masih utuh
Meski kau telah melukaiku
Dan kamu hancurkan harapku;
Dengan segala kebohonganmu
Belum puaskah dirimu?
Kamu yang pernah “bernama”
Kini sama saja
Dengan mereka yang suka
Membangun cinta tanpa pondasi dan atapnya
Akan hancur setiba angin melintasinya
Dan kini rasakan akibatnya
Puing-puing dusta yang telah kamu jaga
Tersapu oleh pusaran karma
Mungkin ini jawaban atas Doa
Yang didengar Sang Kuasa
Aku tertawa; puas melihatnya
Tentang Perasaan
Ada debar yang tak biasa,
saat kita saling bertatap mata
Saling menyimpulkan lengkung bibir
, yang terkadang melahirkan tawa kecil.
.
Pipiku memerah kala kau masih menatapku dalam,
aku pun seakan terhanyut oleh pandangan itu yang semakin membuatku merasakan candu.
.
Kita menikmati siang hanya saling tatap,
tanpa peduli rumus-rumus limit telah menyaksikan ulah kita.
Sengaja kubiarkan hati dan mata saling berbincang, semakin lekat dan enggan berpaling.
.
Tatapan ini sungguh sederhana, tapi bisa membuatku lebih dari bahagia.
Bagian 2
– Dihujani Rindu –
.
Rinai hujan kembali membasahi pipi
Mengalir deras serupa anak sungai
Terlintas seribu bayang membanjiri
Hingga seisi ruang kepala tak bertepi
.
Rindu datang serupa hujan
Deras menghujam tanpa halangan
Mengetuk pintu ruang pikiran
Porak-porandakan semua kenangan
.
Kenangan akan masa indah dulu
Saat ku ukir bersamamu
Yang kini menjelma bongkahan rindu
Tak jua menjumpai titik temu
.
Basah sudah seluruh hatiku
Hujan hanya menyisakan sendu
Harapan temu hanyalah semu
Genap sudah kau menjadi masalalu
Aku tersudut di ruang kenang
Berisi peluk penuh sayang
Genggam penuh kehangatan
Sesosok raga yang telah hilang
Bersama nyawa yang menerbang
Kini semua tinggal lah bayang
Namun takkan pernah usang
Hadirmu di mimpi yang kuingin selalu
Tuk sekedar mengobati rindu
Rindu yang tak akan kunjung usai
Seiring air mataku yang berderai
Bersama tengadah,
Kudesahkan barisan do’a tanpa jeda
Panjatan ayat tanpa sekat
Meski kadang tak terkecap, harapku Tuhan memelukmu erat
Dan bahagia di Nirwana
adalah hal yang selalu kusemogakan
Uliran tasbih di sepertiga malam,
semoga bisa menghantarkan doa-doaku
Menuju hening lelapmu
Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati
Bunda, Pergimu Membawa Rindu”
.
Kutundukkan kepala
Kuselaraskan mata
Kupanjatkan doa
Teriring sebuah jasa
Selamat jalan bunda
Dzikirku terus menemanimu di alam baka
.
Lamunanku berkelana
Mengingat semua
Perihal rasa
Kasih sayang bunda
.
Teringat pula kesalahanku
Menambah luka akan kehilanganmu bunda
.
Bukan nasib yang kutangisi
Bukan penderitaan yang kusesali
Tetapi kehilanganmu yang ku ratapi
Bunda, aku tak akan merasakan lagi
Dicinta dan disayang sepenuh jiwa
.
Bunda aku rindu
Rindu masa-masa itu
Kala kau menyeka air mataku
Menyentuh kepalaku dengan tanganmu
Dan terutama aku rindu
Bisik doa yang kau lantunkan pada Tuhan
Tanpa sepengetahuanku
Maaf bunda, aku? anakmu rindu
.
Kepada-Nya, segenap rindu ku titipkan
Seluruh tabah merebah pasrah
Mozaik kenang tak lekang
Hingga waktu menjemput kupulang
keranda menghantar kematian
…
– Hilang –
.
Aku tak bisa apa-apa sekarang
Aku hanya bisa membawa cintaku pulang
Kedalam taman yang dulu ku bangun untukmu yang kini telah gersang
.
Aku hanya ingin pulang
Bersama harapan yang tak mungkin lagi bisa ku kenang
Aku kalah dia menang
Semoga aku bisa kembali tenang
Menyemai lagi rindu di padang ilalang
.
Biarlah yang menjadi kenang
Perlahan menghilang
Sebab hati sudah tak memiliki peluang
Untuk kembali padamu yang dulu kusebut sayang
.
Kini semua hanya tinggallah bayang
Yang sengaja kubuang
Dan sekarang, biarkan diriku tenang
Di waktu-waktu yang mulai lenggang
– Terkikis Harapan –
.
Citaku masih menggantung di mega
Tak tentu arah, di topang udara
Sedang camar, hanya ria menyapa
Tak mengerti apa yang ku rasa
.
Kegelapan memeluk citaku
Yang diam menyanyi dalam sendu
Dan rembulan yang berlayar tersenyum
Meneteskan perih semalam yang tanpa harapan
– Seberkas Kenangan –
.
Hujan..
Harusnya siang ini kau tak datang
Rindumu disini masih menggenang
Tak mau mengalir dari pelupuk mataku
Bersama bekas-bekas luka masa lalu
.
Mungkin hatiku yang terlanjur beku
Sebab luka yang kau beri
Ketika kau memilih pergi
Dan mengukir luka hati.
.
Kini
Kau buat aku trauma kembali
Merasakan pedihnya hati
Yang tersakiti
.
Haruskah ku berhenti sampai disini?
Menikmati luka yang kau beri
Hmm, entah lah,..
.
Atau,
Biarkan aku berlari mengejar mimpi
Tanpa harus mengingatmu kembali
Sebab, hidupku tak melulu soal kamu
.
Dan perihal kamu,
Selalu membingungkan rasaku
Ingin aku berlalu pergi
Jauh meninggalkanmu sendiri
Penutup
Mungkin itu temen-temen beberapa Contoh tentang Puisi cinta, menurut versi saya, bagaimana bagus bukan? Harapan saya setelah membaca beberapa contoh puisi cinta ini, dapat menumbuhkan rasa puitis kalian semua. Dengan begitu, saat kalian membutuhkan puisi kalian tidak repot untuk mencarinya di google.
Mungkin itu saja, semoga bermanfaat dan membantu masalah kalian yah, jangan lupa ikuti terus artikel lainnya di alamat website karyapemuda.
“Hidup sungguh sangat sederhana, yang hebat-hebat hanyalah tafsirannya”, -Pramoedya Ananta Toer.
Cinta pertama dan terakhirku
Dalam sepi sunyi menghanyutkan
Aku merenung tentangnya
Tentang dia yang berada
Tepat direlung hatiku
Tentang sang pemilik hati ini
Tentang sang pujangga cintaku
Yang melengkapiku
Yang menyempurnakanku
Memorabilia romansa cintaku bermula
Berawal dari tatap
Ku rasakan perasaan yang aneh
Kepada seorang kawan se- perguruan
Perasaan apakah ini?
Inilah yang dinamakan cinta pertama
Benih – benih cinta mulai tumbuh dan berkembang
Berawal dari bangku sekolah
Bertahun – tahun lamanya
Ku rasakan cinta ini
Semakin besar…
Semakin dalam…
Hingga aku tak mampu lagi
Mencintai yang lain…
Menyayangi yang lain…
Mengasihi yang lain…
Dialah segalanya bagiku
Satu nama telah terukir di hati ini
Tak ada lagi tempat bagi yang lain
Karena dialah cinta pertama dan terakhirku
Goresan Pena: Wa Ode Murianasari B
Itu seluruh puisi nama penciptanya siapa?
makasih kak , dapet referensi…..
Keren gan, makasih banget?
Ijin copy gan
ijin copy puisinya buat bikin video
Apakah saya boleh mengambil beberapa puisi di atas untuk di jadikan sebuah video serta penambahan suara ?
Nitip puisi kak ?
“Pintaku”
Jika boleh aku meminta,
Bolehkah aku meminta padamu?
Bisakah aku meminjam bahumu? & sedikit waktumu?
Jika engkau berkenan, biarkan sejenak waktu ragaku ini bersandar lemah di atas bahumu
& aku ingin menceritakan sedikit
banyaknya perkara di hidupku ini.
Puisi: Pintaku
Karya: fiqih arditya putra
terima kasih banyak, saya jadikan referensi:)
mantap gan, terimakasih keren sekali!!
Bisa di save nih buat refrensi. Thanks om udh share
inspiratif mas pusinya
Izin copy kak…