Hewan kungkang adalah salah satu jenis hewan imut yang harus Anda ketahui. Apakah Anda pernah mendenganya sebelumnya?
Ya, hewan ini memiliki bentuk fisik yang cukup kecil, yaitu sekitar 20 hingga 30 cm saja dengan berat kurang dari satu kilogram.
Nah, kungkang memiliki warna rambut yang beragam dan di sinilah letak salah satu keunikan hewan ini. Ada kungkang yang memiliki rambut berwarna cokelat, putih, kelabu, dan juga hitam.
Selain itu, di bagian punggung juga terdapat garis cokelat melintang hingga ke bagian dahi yang menjadi ciri umumnya.
Selain beberapa ciri unik dari hewan yang satu ini, ada beberapa fakta menarik kungkang yang perlu diketahui. Apa saja fakta menarik dari kungkang? Simak ulasan selengkapnya!
Contents
Fakta Unik Kungkang Untuk Diketahui
Sebagaimana disinggung sebelumnya, ada beberapa fakta unik mengenai kungkang yang tentu cukup menarik untuk disimak, terutama bagi Anda yang penasaran dengan hewan yang satu in.
Nah, beberapa fakta unik terkait kungkang diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Ada Tiga Spesies Kungkang di Indonesia
Salah satu fakta unik kungkang yang penting untuk diketahui adalah bahwa di Indonesia terdapat tiga spesies kungkang yang hidup dan tersebar di wilayah yang berbeda. Ragam spesies tersebut dilihat dari daerah tinggalnya yaitu:
- kungkang Sumatera,
- kungkang Jawa, dan
- kungkang Kalimantan.
“Cara membedakan spesies kungkang tersebut adalah dengan melihat berat tubuhnya.”
Kungkang Jawa cenderung memiliki tubuh lebih besar dengan berat rata-rata 900 gram. Sementara kungkang Sumatera memiliki berat rata-rata 700 gram dan kungkang Kalimantan memiliki berat 600 gram.
Karena jumlahnya yang terbatas, hewan ini terancam masuk ke dalam kategori hewan langka. Oleh karena itu, kita harus senantiasa melindungi dan menjaga kelestariannya, ya!
2. Hewan yang Pintar
Meskipun memiliki fisik yang cenderung kecil, namun kungkang termasuk hewan yang pintar. Fakta ini bisa dilihat dari bagaimana ia memakan buah yang ia dapatkan.
Ya, ketika mendapatkan buah, kungkang hanya akan memakan daging serta buahnya saja dan membuang isi serta bagian yang tidak bisa dimakan.
Karena memakan buah-buahan, kungkang adalah hewan herbivora, bukan hewan insektivora, apalagi karnivora.
4. Memiliki Tubuh yang Lentur
Kungkang merupakan hewan yang memiliki tubuh yang cenderung lentur. Hewan yang cenderung pemalu ini bisa membelit di berbagai cabang pohon serta dahan, bahkan sambil terbalik.
Tidak hanya itu, ketika tidur, kungkang juga bisa menekuk kepala dan menyembunyikannya di bagian lutut.
Posisi menggulung ini, selain menjadi posisi tidur, juga merupakan posisi untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Karena tubuhnya yang lentur inilah kungkang bisa mengubah posisinya dengan sangat mudah tanpa pernah merasa kesakitan.
5. Berbeda Dengan Kuskus
Beberapa kalangan seringkali menyamakan kungkang dengan kuskus. Padahal, keduanya merupakan hewan yang sangat berbeda. Kungkang cenderung memiliki wajah yang bulat, sedangkan kuskus memiliki wajah yang runcing ke depan, terutama di bagian hidung.
Selain itu, kuskus adalah hewan yang memiliki kantong sedangkan kungkang tidak. Hal lain yang juga menjadi perbedaan adalah kungkang memiliki jari yang cenderung lebih panjang daripada kuskus.
Hal ini disebabkan karena kungkang menghabiskan waktu hidupnya lebih banyak di atas pohon.
6. Memiliki Taring yang Berbisa
Fakta menarik lain terkait kungkang yang sangat penting adalah bahwa hewan ini mampu mengeluarkan bisa dari tarinya.
Bisa kungkang dikeluarkan sebagai bentuk pertahanan diri, terutama ketika ia berada dalam bahaya dan mendapatkan serangan musuh.
Kungkang mungkin tidak bisa berlari secepat hewan cheetah dan tidak mematikan seperti ular kobra, tetapi bisa yang dihasilkan hewan kungkang cukup untuk melukai manusia atau hewan lain.
Meskipun demikian, bagi manusia, gigitan kungkang tidak seutuhnya berbahaya dan mematikan. Pasalnya, bisa jadi jika gigitan tersebut bukan berasal dari gigi taringnya.
Hanya saja, meskipun demikian, seseorang tetap harus berhati-hati agar tidak cedera ketika terkena gigitan kungkang tersebut.
7. Menjadi Hewan Mitos
Kungkang menjadi hewan mitos yang banyak digunakan sebagai tumbal. Dalam pemahaman menyimpang tersebut, kungkang seringkali dijadikan persembahan dan alat agar tidak ada masalah yang terjadi pada pembangunan jalan, jembatan dan lainnya.
Beberapa kalangan juga meyakini jika jembatan atau jalan yang dibuat akan cenderung lebih awet dan tahan lama ketika mengorbankan kungkang.
Tentu saja, mitos tersebut sangat tidak berlandaskan keyakinan dan tepat dan hanya menjadi ancaman bagi kelangsungan kungkang. Ya, pasalnya, karena adanya mitos tersebut, kungkang seringkali diburu dan dibunuh.
Padahal, pemerintah melalui peraturan yang dibuat telah memberikan larangan untuk perburuan kungkang. Hal ini dikarenakan kungkang menjadi hewan yang dilindungi dan keberadaannya harus dilestarikan.
8. Bukan Merupakan Hewan Peliharaan
Selain larangan perburuan, ada pula larangan menjadikan kungkang sebagai binatang peliharaan. Hal ini dikarenakan menjadikan kungkang sebagai binatang peliharaan hanya akan mengancam populasi kungkang itu sendiri.
Selain itu, menjadikan kungkang sebagai binatang peliharaan juga memberikan ancaman yang lain, salah satunya adalah penyakit.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, kungkang cenderung memiliki potensi penyakit yang bisa ditularkan ke manusia. Penyakit ini umumnya menular dari feses kungkang yang mengandung banyak bakteri.
Memang, belum pernah diberitakan terkait wabah yang disebabkan karena potensi penyakit ini. Hanya saja, adanya penelitian dan fakta tersebut setidaknya sudah bisa menjadi alasan kenapa Anda dilarang untuk menjadikan kungkang sebagai hewan peliharaan di rumah.
Penutup
Nah, demikian beberapa ulasan mengenai ragam fakta yang menarik terkait kungkang untuk tambahan wawasan Anda. Dengan mengetahui fakta di atas, kini Anda sudah tahu apa saja hal-hal lain terkait kungkang.
Saat ini, populasi kungkang cenderung masih aman meskipun terjadi penurunan karena perburuan yang terus dilakukan.
Oleh karenanya, perlu kampanye yang menyeluruh untuk menjaga habitat kungkang dan menyadarkan masyarakat agar tidak lagi melakukan perburuan sehingga populasi kungkang tetap terjaga di Indonesia.