Kenali Hewan Garangan, Si Pemangsa Segala yang Cukup Menguntungkan

Hewan garangan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa. Hewan yang satu ini memang banyak ditemukan di Pulau Jawa, khususnya di pedesaan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika di pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, bahkan di negara tetangga tidak ada garangan.

Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas lengkap terkait hewan garangan. Meliputi pengertian, ciri-ciri, fakta unik garangan, dan macam-macam hewan yang dijadikan mangsa olehnya.

Langsung saja, simak artikel selengkapnya! Selamat membaca!

Contents

Pengertian Hewan Garangan

fakta menarik hewan garangan
Sumber: idntimes.com

Garangan Jawa adalah jenis garangan yang paling dominan di Indonesia. Hewan ini memiliki nama latin Herpestes Javanicus. Nama latin tersebut hanya untuk sebutan garangan jawa, berbeda dengan negara lain yang menyebutnya dengan sebutan Small Asian Mongoose, Javan Mongoose, dan lainnya.

Banyak yang tidak bisa membedakan antara garangan dengan musang, ya, kedua hewan ini memang sangat mirip, padahal tidak ada hubungan kekerabatan apa pun di antara kedua spesies ini.

Ukuran tubuh garangan tidak jauh beda dengan luwak, yakni bertubuh kecil hingga sedang. Ya, hewan ini hanya dapat tumbuh hingga ukuran 410 mm saja, sementara ekornya berukuran 60-80% dari panjang kepala dan tubuhnya. Nah, berat garangan jawa sendiri adalah 0,5 hingga 1 kg pada usia dewasa.

Ciri-ciri Hewan Garangan

Hewan garangan
Sumber: abchanel.com

Selain dari ukurannya, ciri-ciri hewan garangan atau karakteristik khasnya adalah sebagai berikut.

  • Bentuk moncong yang runcing serta telinga yang ukurannya relatif besar.
  • Tubuhnya memanjang, namun berkaki pendek.
  • Bagian ekornya sendiri berbentuk runcing di ujungnya namun tebal pada bagian pangkal.
  • Garangan jawa kebanyakan berwarna coklat kelabu dan coklat kemerahan.
  • Dengan warnanya yang cukup gelap, hewan ini akan sulit ditemukan saat bersembunyi di semak-semak atau lubang tanah.

Berbeda dengan beberapa hewan unik yang termasuk ke dalam golongan hewan ovovivipar, hewan pemakan segala ini merupakan jenis hewan yang berkembangbiak dengan cara vivipar.

Ya, di balik keganasannya, ternyata garangan melahirkan, bahkan menyusui anaknya, loh. Selain itu, hewan ini juga memiliki fakta unik lain, loh!

Terlepas dari ukuran, bentuk tubuh, dan warnanya, keunikan hewan ini yang jarang diketahui terdapat pada suaranya.

Garangan jawa memiliki 12 suara dasar yang bisa dibedakan oleh telinga manusia. Suara-suara tersebut kemudian akan dimodulasi secara spectral, intensif, serta temporal untuk berkomunikasi secara intraspesifik maupun interspesifik dalam jarak pandang yang terbatas.

Dengan keunikan tersebut, garangan dapat beradaptasi secara mudah saat berada di semak belukar.

Mangsa Hewan Garangan

hewan garangan
Sumber: google.com

Hewan garangan termasuk contoh hewan omnivora. Oleh karena itu, hewan liar ini bisa memakan tumbuhan maupun daging. Nah, untuk makanan berupa daging, dia biasanya memakan hewan lain.

Apa saja ya, hewan yang menjadi mangsa hewan garangan? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Hewan Unggas

Jenis unggas seperti burung dan ayam merupakan salah satu santapan hewan garangan. Meski ayam cenderung berukuran lebih besar dari garangan, namun unggas yang kerap diternak warga ini bisa mati di mulut garangan.

Giginya yang sangat runcing membuat ayam sulit menyelamatkan diri dari garangan. Setelah berhasil melumpuhkan mangsanya, biasanya garangan menjilat serta mengisap darah dari luka mangsanya.

2. Hewan Serangga

gambar serangga
Sumber: freepik.com

Tentunya serangga juga merupakan santapan dari satwa yang dijuluki kecil-kecil cabe rawit ini. Serangga yang dapat ditemukan dimana-mana, membuat hewan garangan hampir tidak pernah kelaparan.

Memangsa serangga yang berukuran jauh lebih kecil pun pastinya mudah bagi garangan yang biasa memangsa ayam.

3. Hama

hama bekicot
Sumber: kompas.com

Hama bagi tanaman padi dan jagung pun menjadi salah satu santapan bagi garangan jawa. Inilah alasan mengapa garangan kerap ditemukan di pedesaan, khususnya area persawahan.

Tikus, bekicot, kodok dan jenis-jenis hewan avertebrata lain yang merupakan hama bisa dimusnahkan oleh garangan.

Dengan begitu, keberadaan hewan garangan dirasa menguntungkan bagi petani, karena bisa meminimalisir hama yang mengakibatkan gagal panen.

4. Hewan Beracun

Katak beracun
Sumber: google.com

Garangan memililki kandungan glycoprotein dalam tubuhnya, yang mana kandungan tersebut bisa memusnahkan racun dari hewan lain saat dimangsa. Dengan begitu, hewan seperti ular berbisa, kalajengking, kelabang bisa menjadi santapan garangan tanpa mematikan garangan itu sendiri.

Dari penjelasan di atas, tidak heran jika satwa yang satu ini cukup ditakuti hewan lain, karena sangat berbahaya. Namun apakah bagi manusia, keberadaan garangan cukup menguntungkan?

Ya, bagi sebagian orang, seperti petani, keberadaan garangan sangat membantu dalam hal membasmi hama. Namun, ada pula masyarakat yang merasa kurang nyaman dengan keberadaan garangan yang kerap mengincar ayam atau burung peliharaannya untuk dimangsa.

Bahaya Hewan Garangan

Hewan garangan omnivora
Sumber:  wanaswara.com

Hewan garangan ini memiliki virus rabies, sama seperti kucing dan anjing, oleh karena itu hewan unik tersebut tidak bisa dikonsumsi manusia. Hal tersebut sangat membahayakan kesehatan, terlebih lagi hewan ini merupakan pemakan segalanya, bahkan hewan beracun pun dimangsa olehnya.

Meski tidak layak dikonsumsi manusia, namun kenyataannya banyak yang memperdagangkan satwa liar ini. Ya, di Negara Thailand, Vietnam, dan Laos banyak yang melakukan perburuan garangan kemudian diperjualbelikan entah sebagai peliharaan ataupun dikonsumsi.

Oleh karena itu, populasi hewan unik ini cukup terancam. Dampaknya, membuat keseimbanganan ekosistem pun ikut terancam.

Fakta Unik Hewan Garangan

gambar garangan
Sumber: pikiran-rakyat.com

Ini dia fakta unik satwa liar pemangsa segala ini.

  1. Kerap dijadikan peliharaan ilegal. Tak hanya di negara tetangga, di Indonesia pun garangan jawa kerap diperjualbelikan untuk dijadikan peliharaan. Tidak jarang orang yang memelihara garangan karena perawatannya tidak jauh beda dengan musang. 

  2. Penyelamat keseimbangan ekosistem. Garangan adalah penyelamat keseimbangan ekosistem karena keberadaannya semakin banyaknya garangan yang dipelihara dan dimasukkan dalam kandang, maka sangat memungkinkan ular semakin berkembang biak dan lebih leluasa. Alhasil, banyak ular yang mampir ke rumah warga dan membahayakan keselamatan banyak orang.
  3. Kebal terhadap bisa ular dan hewan beracun lainnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu mangsa hewan garangan adalah hewan berbisa.

  4. Proses perkembangbiakannya cepat.

  5. Memiliki masa kawin yang bebas. Perkawinan tentunya menjadi salah satu cara untuk mempertahankan populasi hewan garangan. hewan yang satu ini termasuk dalam golongan hewan vivipar, yaitu berkembangbiak dengan cara melahirkan. Masa perkawinan hewan omnivora sendiri ini tidak memiliki musim, mereka bisa melakukan kapan saja.
  6.  Masa kehamilan singkat. Masa kehamilan dari garangan betina yaitu berkisar 6 minggu saja. Setelah kurun waktu tersebut, garangan betina bisa melahirkan 2 hingga 4 ekor anak. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa proses perkembangbiakannya tidak begitu lama.
  7.  Hewan ganas yang menyusui anaknya. Karena termasuk hewan mamalia, setelah melewati proses melahirkan, tentunya garangan akan menyusui bayinya selama 8 hingga 10 minggu. 
  8. Diajarkan berburu sejak dini. Induk garangan kemudian akan membiarkan anaknya belajar berburu. Setelah anak garangan memasuki usia 5 bulan, maka ia dianggap sudah bisa mencari makan secara mandiri.
  9. Tidak pilih-pilih makanan. Fakta unik terakhir dari satwa ini adalah tidak pilih-pilih makanan. Sebagaimana diketahui, si garangan adalah hewan omnivora. Jadi, dia tidak pilih-pilih soal makanan, baik itu tanaman atau hewan tetap dia makan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap terkait garangan, termasuk fakta unik, pengertian, ciri-ciri dan mangsanya. Semoga bermanfaat, ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Leave a Comment